Bagaimana Broker Forex Mendapatkan Keuntungan dan Mengelola Risiko

Bagaimana Cara Broker Forex Dapat Keuntungan

Banyak trader ritel yang belum benar-benar memahami bagaimana suatu order diproses atau bagaimana cara kerja broker forex maupun penyedia CFD secara keseluruhan.

Materi ini disusun sebagai pengantar untuk memahami mekanisme di balik aktivitas trading forex ritel.

Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme trading forex ritel, serta bagaimana broker mengelola risiko dan menghasilkan keuntungan.

Proses trading tidak selalu bersifat transparan, ada berbagai cara dalam mengeksekusi order, masing-masing memiliki tingkat risiko yang berbeda.

Klik di sini untuk artikel sebelumnya agar lebih memahami cara kerja broker forex.

Pihak Lawan atau Counterparties

Ketika Anda memasukkan order transaksi di platform trading milik broker Anda, lalu order tersebut dieksekusi atau filled, ke mana sebenarnya transaksi itu pergi?

Jawabannya: tidak ke mana-mana.

Secara definisi, broker adalah perantara yang mengeksekusi transaksi atas nama kliennya, tetapi mereka juga bertindak sebagai dealer yang melakukan trading atas akun mereka sendiri.

Sebagai contoh, semua broker forex ritel yang diatur secara resmi di Amerika Serikat secara hukum disebut sebagai Retail Foreign Exchange Dealers (RFED) atau Dealer Valas Ritel.

KLIEN atau PELANGGAN?

Apakah Anda seorang klien dari broker forex? Ataukah pelanggan dari broker forex?

Dalam konteks ini, kami melihat ada perbedaan yang cukup penting antara menjadi seorang klien dan seorang pelanggan.

Menjadi klien suatu perusahaan berarti Anda memiliki hubungan fidusia dengan perusahaan tersebut. Artinya, perusahaan tersebut bertindak atas nama Anda dan secara hukum wajib bertindak demi kepentingan terbaik Anda.

Jadi, jika kita berpegang pada definisi bahwa menjadi seorang klien berarti ada hubungan fidusia, maka artinya Anda bukanlah klien dari broker forex Anda.

Anda adalah pelanggan.

Jika Anda ingin membeli, layanan yang diberikan broker bukanlah mencarikan penjual untuk Anda, melainkan dialah pihak yang menjual kepada Anda.

Bagaimana mungkin Anda disebut sebagai klien, jika broker itu sendiri yang menjadi lawan transaksi Anda—menjual atau membeli langsung dari Anda?

Karena Anda tidak dapat langsung melakukan transaksi di pasar forex institusional, broker menciptakan pasar trading sendiri untuk Anda.

Mereka memberikan akses kepada Anda untuk bertaruh pada harga mata uang dengan selalu mengambil posisi yang berlawanan dari posisi Anda. Mereka tidak berusaha mencari pihak lain untuk menjadi lawan transaksi Anda—mereka sendirilah yang mengambil posisi tersebut.

Contoh 1: Single Trader dan Broker

Jika Anda membeli 100.000 GBP/USD, atau membuka posisi long, maka broker Anda akan mengambil sisi sebaliknya dari transaksi tersebut.

Artinya, broker akan menjual 100.000 GBP/USD atau membuka posisi short terhadap Anda.

Karena Anda sekarang berada dalam posisi long GBP/USD, maka Anda berisiko apabila harga GBP/USD turun. Jika harga terus turun dan Anda harus menutup posisi dengan menjual di harga yang lebih rendah dari harga beli awal, maka Anda akan mengalami kerugian.

Di sisi lain, broker Anda yang kini berada dalam posisi short GBP/USD juga menghadapi risiko pasar. Dalam hal ini, risikonya adalah jika harga GBP/USD naik. Semakin tinggi kenaikan harga GBP/USD, semakin besar pula kerugian yang dialami oleh broker.

Risiko semacam ini disebut sebagai risiko pasar atau market risk.

Risiko pasar adalah risiko kerugian dalam suatu posisi yang disebabkan oleh pergerakan harga yang merugikan.

Ketika Anda membuka posisi atau melakukan transaksi dengan broker, baik Anda (sebagai trader) maupun broker sama-sama terpapar risiko pasar.

Inilah alasan mengapa broker forex Anda sebenarnya bukan broker dalam arti sebenarnya, melainkan seorang dealer.

Pada kenyataannya, broker tidak melakukan hal tersebut. Jika Anda ingin membeli, maka dialah yang menjual kepada Anda.

Karena broker forex ritel menjadi counterparty untuk semua transaksi para pelanggannya, maka ini berarti broker menampung banyak sekali posisi dari berbagai pasangan mata uang.

Untuk memahami risiko pasar dari sebuah pasangan mata uang tertentu, kita perlu menjumlahkan seluruh posisi broker terhadap para trader untuk pasangan mata uang tersebut.

Contoh 2: Dua Trader dan Broker

Cara broker forex untung

Bayangkan dua trader, sebut saja Elsa dan Ariel. Keduanya melakukan trading pada pasangan mata uang GBP/USD, namun memiliki pandangan yang berbeda tentang arah pergerakan harga.

  • Elsa membuka posisi long GBP/USD,

  • Sedangkan Ariel membuka posisi short GBP/USD.

Broker akan mengambil sisi yang berlawanan dari masing-masing transaksi.

Masing-masing trader bertransaksi langsung (secara bilateral) dengan broker—dan hanya dengan broker tersebut.

Sekarang, mari kita lihat bagaimana transaksi Elsa dan Ariel memengaruhi buku trading milik broker.

Buku trading adalah catatan yang memuat semua posisi terbuka yang dimiliki oleh broker.

Setiap kali pelanggan melakukan transaksi, broker harus mengambil posisi yang berlawanan. Hal ini membuat isi buku trading broker terus berubah, dan bisa saja menghasilkan posisi “net” long atau short untuk mata uang tertentu.

Broker harus terus-menerus memantau posisi long dan short serta mengetahui posisi bersihnya dengan tepat setiap saat.

Seperti yang Anda ketahui, meskipun Elsa dan Ariel sama-sama memiliki posisi terbuka terhadap broker, posisi bersih (net position) broker sebenarnya adalah nol.

Broker memiliki posisi short terhadap perdagangan Elsa tetapi juga memiliki posisi long terhadap perdagangan Ariel.

Dua posisi ini saling menyeimbangkan, sehingga eksposur risiko pasar broker menjadi nol.

Dengan asumsi bahwa hanya ada dua posisi GBP/USD tersebut dalam buku trading broker, maka broker tidak memiliki risiko pasar sama sekali.

Tentu saja, broker harus menghasilkan uang sehingga ia menetapkan harga yang berbeda tergantung pada apakah pelanggan ingin membeli atau menjual. Selisih antara kedua harga tersebut dikenal sebagai spread.

Contoh sebelumnya:

Elsa membeli GBP/USD pada harga 1.2503, yang disebut harga ask.

Ariel menjual GBP/USD pada harga 1.2500, yang disebut harga bid.

Ini berarti spread yang diterapkan broker adalah 3 pip, atau 0.0003 (1.2503 – 1.2500).

Pada dasarnya, broker membeli GBP/USD dari Ariel di harga 1.2500, lalu langsung menjual ke Elsa di harga 1.2503, dan mengantongi keuntungan dari selisih harga tersebut.

Kita hitung profit and loss broker:

P&L = 100,000 (1.2503 - 1.3100) + 100,000 (1.3100 - 1.2500)

P&L = -5,970 + 6,000

P&L = 30

Maka, profit broker adalah $30.

Mari kita lihat apa yang terjadi jika harga pasar saat ini anjlok ke 1,2900.

P&L = 100,000 (1.2503 - 1.2900) + 100,000 (1.2900 - 1.2500)

P&L = -3970 + 4000

P&L = 30

Seperti yang Anda lihat, bahkan ketika harga bergerak 200 pip (dari 1,3100 ke 1,2900) karena kedua perdagangan saling mengimbangi, broker TIDAK terkena risiko pasar dan labanya tetap sebesar $30.

Contoh 3: Banyak Trader dan Broker

Sekarang, bayangkan ada 1.000 trader dan semuanya membuka posisi long 1 lot standar (100.000 unit) GBP/USD.

Kali ini broker memiliki posisi net short sebesar 100 juta unit GBP/USD.

(1.000 trader × 100.000 unit = 100.000.000 unit)

Tidak ada trader lain yang mengambil posisi short GBP/USD, sehingga broker tidak dapat mengimbangi posisinya untuk mengurangi eksposur short tersebut.

Eksposur risiko pasar seperti ini sangat besar.

Kapan broker forex rugi

Jika 1 pip pergerakan untuk 1 lot standar (100.000 unit) sama dengan $10, maka untuk posisi 10 juta unit, setiap kenaikan 1 pip pada GBP/USD membuat broker mengalami kerugian mengambang sebesar $10.000.

Jadi, jika GBP/USD naik 100 pip, broker akan rugi $1.000.000!

Secara teori, broker bisa berhenti menerima transaksi jika tidak ingin menanggung risiko tersebut, tetapi itu berarti semua pelanggan tidak bisa lagi melakukan transaksi.

Menolak order dari trader bukanlah pilihan. Broker harus tetap “buka” dan menerima order, kalau tidak, mereka akan kehilangan pelanggan. Broker harus terus menerima transaksi.

Setiap trader akan memperoleh keuntungan sebesar $1.000 (100 pip x $10).

Dan karena broker merupakan rekanan bagi semua 1.000 trader, maka kerugian yang direalisasikan adalah $1.000.000 ($1.000 x 1.000 nasabah).

Apakah broker benar-benar memiliki dana sebesar $1 juta untuk membayar keuntungan para pelanggannya?

Dalam skenario ini, apabila broker tidak memiliki cukup dana, maka berarti broker gagal dalam mengelola risiko pasar (market risk) dengan baik.

Harga bergerak berlawanan dengan posisi bersih broker sehingga broker tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada pelanggan dan membayar laba.

Keterpaparan broker terhadap risiko pasar kini telah mengekspos para pedagang (pelanggannya) terhadap risiko rekanan.

Counterparty risk terjadi ketika satu pihak gagal memenuhi kewajibannya dalam transaksi.

Dalam skenario ini, saat para trader menutup posisi long mereka, mereka mengharapkan keuntungan langsung masuk ke akun mereka.

Namun karena broker menanggung risiko terlalu besar dan tidak punya cukup dana, maka broker tidak bisa membayar.

Inilah mengapa sangat penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana broker mengelola risiko di sisi lain dari transaksi Anda.

Ada tiga cara utama bagi broker untuk mengelola risiko pasar:

  • Mengimbangi (offset) transaksi yang berlawanan dari para pelanggannya.

  • Mentransfer atau memindahkan risiko tersebut kepada pihak lain di pasar (biasanya institusi atau penyedia likuiditas).

  • Menerima dan menyimpan (warehouse) risiko tersebut di dalam perusahaannya sendiri.

Bagaimana cara broker forex mengelola risiko pasar inilah yang menentukan jenis broker tersebut dan bagaimana cara mereka beroperasi sebagai bisnis.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam mengenai berbagai strategi yang digunakan broker untuk mengelola risiko dan bagaimana mereka menghasilkan uang.

Selanjutnya: B Book Broker: Cara Mereka Mengelola Risiko

Sebelumnya: Di Mana Transaksi Trader Forex Ritel Dilakukan?

Diterbitkan pada


Tentang Penulis

EsaFX

Penulis di EsaFX

Buka Akun Demo

Artikel Terkait

esafx logo

    Legalitas

  • Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:

    No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014

  • Bursa Berjangka JFX:

    SPAB-070/BBJ/05/04

  • Kliring Berjangka Indonesia:

    26/AK-KBI/PB/111/2015

  • Sistem Perdagangan Alternatif:

    1164/BAPPEBTI/SP/5/2007

  • Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:

    No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014

Unduh Aplikasi EsaFX Trader

EsaFX Trader iOs platformEsaFX Trader Android platform

Unduh Aplikasi MetaTrader 5

Meta Trader iOs platformMeta Trader Android platform

PT Esandar Arthamas Berjangka

Copyright © EsaFX

Registrasi

8120106860676

AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.

Kontak

Disclaimers

Informasi Situs Web

Informasi di situs web ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran keuangan atau investasi profesional. Kami tidak membuat pernyataan atau jaminan, baik secara tersurat maupun tersirat, mengenai keakuratan, keandalan, kelengkapan, kesesuaian, atau ketersediaan informasi yang terdapat di situs web ini atau situs terkait lainnya. Setiap kepercayaan yang Anda berikan pada informasi tersebut sepenuhnya menjadi risiko Anda sendiri. Kami tidak akan bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun yang timbul dari penggunaan atau kepercayaan Anda terhadap informasi apa pun di situs web ini atau situs terkait Wilayah terbatas.

Informasi Wilayah yang tidak Dilayani

Informasi situs web PT EAB tidak bertujuan untuk menargetkan penduduk British Columbia, Quebec dan Saskatchewan, Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara), Iran, Amerika Serikat, dan Hong Kong; dan tidak untuk mengirim atau menggunakan informasi kepada orang di negara atau yurisdiksi di mana publikasi atau penggunaan informasi ini melanggar hukum dan peraturan lokal. PT EAB bekerjasama dengan Pedagang Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dari Indonesia di bawah yurisdiksi BAPPEPTI.

Peringatan Investasi Berisiko Tinggi

Perdagangan Berjangka dan Sistem Perdagangan Alternatif adalah produk keuangan kompleks, dan penggunaannya dengan atribut perdagangan dengan leverage cenderung menyebabkan kerugian modal yang cepat, dan Anda mungkin diharuskan untuk menambah margin. Mohon pahami prinsip-produk dari Perdagangan Berjangka dan Sistem Perdagangan Alternatif dan pertimbangkan apakah Anda dapat menahan risiko ini sebelum memasuki pasar. Harga dan kinerja masa lalu dari semua instrumen derivatif keuangan tidak menjamin atau mewakili tren masa depan. Produk keuangan seperti itu tidak cocok untuk semua investor. Pastikan untuk sepenuhnya memahami semua risiko potensial sebelum memasuki pasar dan mencari saran independen ketika diperlukan.