5 Kesalahan Umum yang Dilakukan Trader Baru dengan Candlestick Jepang

Candlestick Jepang adalah teknik charting yang populer dalam analisis teknikal untuk memahami pergerakan harga dan memprediksi arah harga di masa depan.

Setelah Anda mengenal candlestick Jepang, Anda mungkin merasa siap untuk menaklukkan pasar.

Namun, tunggu sebentar! Meskipun candlestick bisa menjadi alat yang sangat berguna, trader baru seringkali melakukan kesalahan umum saat menggunakannya.

Kita semua pernah mengalami momen di mana kita menatap grafik candlestick, merasa telah menemukan rahasianya, hanya untuk melihat uang kita menghilang lebih cepat daripada pizza gratis di asrama.

Tapi jangan khawatir! Kita akan membahas beberapa kesalahan umum yang seing dilakukan trader pemula ketika mereka mulai akrab dengan candlestick Jepang.

Dengan memahami kesalahan ini, Anda akan bisa menghindarinya dan menjadi lebih mahir dalam menggunakan candlestick Jepang.

Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan trader baru:

• Mencoba mencari makna di SETIAP candlestick yang muncul di chart.

Pasar seringkali "berisik," dan tidak semua candlestick memberikan informasi yang berguna untuk memprediksi pergerakan harga.

Fokuslah pada candlestick yang muncul dekat level support dan resistance yang penting.

Identifikasi level-level tersebut terlebih dahulu, lalu cari pola candlestick yang relevan.

• Imajinasi yang terlalu kuat.

Jika Anda harus memperbesar grafik hingga 500% atau memicingkan mata untuk melihat sesuatu, mungkin sebenarnya tidak ada yang perlu diperhatikan.

Jangan berusaha memberi label pada pola candlestick seperti di buku teks.

Fokuslah pada bukti adanya tekanan beli yang kuat saat ingin membeli, dan tekanan jual yang kuat saat ingin menjual.

• Imajinasi yang terlalu lemah.

Pola candlestick yang seharusnya terbentuk dalam tiga candle bisa saja memerlukan lima candle untuk terbentuk.

Hanya karena pola tiga candlestick membutuhkan empat candlestick untuk terbentuk, bukan berarti polanya tidak valid.

Yang penting adalah memahami aksi harga di balik pola tersebut, bukan hanya menghafal bentuk standarnya.

• Terlalu fokus pada detail kecil

Jika Anda hanya melihat time frame pendek, seperti chart 5 menit, Anda mungkin kehilangan "gambaran besarnya."

Usahakan untuk tidak terlalu terjebak dalam detail kecil dan lihatlah tren yang lebih luas.

• Tidak menunggu konfirmasi.

Beberapa pola candlestick dianggap "self-confirming," tetapi banyak yang tidak.

Pastikan menunggu hingga candlestick menutup dan terbentuk sepenuhnya sebelum mengambil tindakan.

Misalnya, jika Anda melihat pola Tweezer Bottom, lebih bijak untuk menunggu candlestick berikutnya menutup lebih tinggi sebelum masuk posisi buy.

Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda akan lebih siap untuk menggunakan candlestick Jepang dengan lebih efektif dan meningkatkan peluang sukses dalam trading. Selamat bertrading!

Selanjutnya: Ringkasan: Candlestick Jepang

Sebelumnya: Candlestick dengan Support dan Resistance