Cara Cek Legalitas Broker Forex Sebelum Menyetor Dana

Siapa yang Sebenarnya Menjadi Lawan Transaksi Anda?

Apakah broker forex yang Anda gunakan benar-benar perusahaan yang sah? Dapatkah Anda mempercayainya?

Tidak seperti Abdel dalam cerita pelajaran sebelumnya, Anda tidak akan benar-benar tahu siapa yang menjadi lawan transaksi Anda. Dan meskipun Anda mengetahuinya, bukan berarti Anda bisa langsung mempercayainya begitu saja.

Adbel: Jangan percaya Temon. Dia mengambil uang saya.

Awalnya memang terlihat seperti permainan seru antara Abdel dan Temon, mereka hanya bermain untuk menebak arah pergerakan GBP/USD. Namun pada akhirnya, Abdel malah tertipu oleh sesama “teman” yang seharusnya menjadi orang baik.

Jika Anda belum membaca cerita sebelumnya, artinya Anda belum mengikuti pelajaran kami tentang “Cara Kerja Broker Forex” yang dibintangi Abdel dan Temon. Sangat disarankan untuk membacanya terlebih dahulu.

Broker Forex

Untuk dapat melakukan trading forex, Anda membutuhkan akun trading dengan penyedia layanan perdagangan valas (FX) atau CFD secara daring, yang lebih umum dikenal sebagai broker forex ritel atau penyedia CFD.

Setelah membuka akun trading, Anda harus menyetor dana agar bisa memulai aktivitas trading.

Tapi, apakah Anda yakin bisa mempercayai broker tersebut?

Sayangnya, tidak semua broker jujur dan dapat dipercaya.

Industri trading forex ritel memiliki masalah besar dalam hal transparansi dan struktur regulasi yang tidak jelas dengan pengawasan yang lemah.

Karena sifatnya yang terdesentralisasi dan berskala global, pasar forex lebih sedikit diatur dibandingkan pasar keuangan lainnya, sehingga lebih rentan terhadap penipuan.

Apalagi dengan semakin berkembangnya platform trading daring sejak awal 2000-an, forex menjadi semakin mudah diakses oleh trader ritel di seluruh dunia.

Lonjakan trader pemula ini menciptakan lebih banyak peluang bagi broker-broker nakal untuk melakukan praktik merugikan seperti penipuan, manipulasi order, penolakan pencairan keuntungan, hingga mempersulit penarikan dana nasabah.

Dulu, banyak broker forex tidak teregulasi, artinya mereka beroperasi tanpa pengawasan dari lembaga yang bertugas melindungi trader.

Jika Anda tertipu, tidak ada jalan hukum untuk menuntut keadilan. Dana Anda bisa hilang begitu saja.

Saat ini, meskipun industri forex ritel telah perlahan menjadi lebih teratur, tetap saja masih ada broker-broker yang tidak seharusnya beroperasi.

Itulah mengapa langkah paling penting sebelum Anda mulai trading adalah memastikan legalitas dan kredibilitas broker yang Anda pilih.

Bagaimana Cara Memverifikasi Broker Forex?

Saat Anda memulai trading, sangat penting untuk bisa membedakan antara broker yang terpercaya dan yang berisiko tinggi.

Jangan sampai Anda menjadi bagian dari trader yang menjadi korban penipuan forex.

Berikut hal-hal penting yang harus Anda periksa:

1. Apakah Perusahaan Tersebut Legal?

Jangan terkecoh oleh tampilan situs web yang menarik. Pastikan bahwa ada perusahaan sungguhan di balik situs tersebut.

Tanyakan hal berikut:

• Apa nama resmi perusahaan tersebut?

• Di mana perusahaan itu terdaftar secara hukum?

• Sudah berapa lama perusahaan tersebut beroperasi?

• Apakah ada informasi atau artikel terbaru tentang perusahaan ini di Google?

• Di mana lokasinya secara fisik?

Gunakan Google Maps untuk memverifikasi alamat kantor. Apakah itu benar-benar gedung kantor atau hanya gudang di pulau terpencil?

Jika yang terlihat hanyalah tanah kosong atau gudang, Anda perlu berpikir dua kali sebelum menyerahkan dana Anda.

2. Siapa yang Menjalankan Perusahaan?

Apakah Anda tahu siapa yang mengelola perusahaan tersebut? Siapa saja pimpinan atau pemilik utamanya?

Hindari perusahaan “gelap” yang tidak mencantumkan siapa orang-orang di baliknya. Kurangnya transparansi ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut sebenarnya dijalankan oleh pihak yang tidak dapat dipercaya.

Jika Anda menyerahkan dana kepada suatu perusahaan, Anda harus tahu siapa yang bertanggung jawab di baliknya.

3. Apakah Anda Bisa Menghubungi Mereka?

Perusahaan yang baik akan menyediakan berbagai saluran komunikasi, seperti:

• Nomor telepon yang aktif

• Alamat email yang responsif

• Fitur live chat

• Dukungan pelanggan yang jelas (jam kerja, ketersediaan, dll.)

Jangan hanya percaya karena tertulis di situs web. Coba hubungi mereka langsung. Apakah ada yang menjawab telepon? Apakah email dibalas cepat? Apakah chat direspon oleh manusia atau hanya chatbot?

Anda bisa menguji kualitas layanan mereka dengan membuka akun demo dan mengirim pertanyaan. Jika lambat merespons, bayangkan bagaimana mereka akan menangani Anda saat sudah menjadi nasabah sungguhan.

4. Apakah Dana Anda Aman?

Jangan buru-buru membuka akun riil tanpa tahu bagaimana dana Anda akan dikelola.

Tanyakan hal berikut:

• Di bank mana dana nasabah disimpan?

• Apakah dana nasabah dipisahkan dari dana operasional perusahaan?

Broker yang baik akan menggunakan rekening terpisah (segregated account), artinya dana Anda tidak akan dicampur dengan dana perusahaan.

Hal ini penting untuk mencegah broker menggunakan dana Anda untuk keperluan internal seperti biaya operasional atau pembelian aset pribadi mereka.

Jika broker bangkrut, dana dalam rekening terpisah akan mudah diidentifikasi dan dikembalikan kepada Anda. Ini adalah bentuk perlindungan terhadap risiko fraud dan kebangkrutan.

Kesimpulan

Untuk bisa trading forex, Anda perlu menggunakan layanan broker forex ritel. Karena Anda akan menyetor dana pribadi, Anda wajib melakukan pengecekan latar belakang terlebih dahulu.

Pertanyaan penting yang harus Anda pastikan jawabannya:

• Apakah perusahaan tersebut legal?

• Di mana lokasi kantornya?

• Siapa yang menjalankannya?

• Apakah mudah dihubungi?

• Bagaimana perlindungan terhadap dana Anda?

Dan satu pertanyaan paling krusial:

Apakah broker forex tersebut memiliki lisensi dan teregulasi secara resmi?

Topik ini begitu penting, sehingga akan dibahas secara khusus di pelajaran selanjutnya.

Selanjutnya: Panduan Memilih Broker Forex

Sebelumnya: Cara Kerja Broker Forex