Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Bursa saham Asia naik pada hari Selasa sementara imbal hasil obligasi AS dan dolar AS tertahan dari level tertinggi beberapa bulan karena para pedagang menunggu pemilihan kabinet Presiden terpilih Donald Trump dan berusaha mengukur prospek pelonggaran Federal Reserve.
Saham-saham disektor teknologi menguat, mengikuti pemulihan di Wall Street dari kerugian tajam minggu lalu meskipun laba Nvidia yang akan datang pada hari Rabu membatasi ruang lingkup pergerakan besar.
Sejauh ini pelaku pasar telah memangkas taruhan untuk pemotongan suku bunga seperempat poin pada pertemuan Fed berikutnya pada bulan Desember menjadi kurang dari 59%, turun dari 62% sehari sebelumnya dan lebih dari 65% seminggu yang lalu, menurut CME FedWatch.
Pengeluaran fiskal yang dibicarakan Trump, tarif yang lebih tinggi, dan imigrasi yang lebih ketat dipandang sebagai inflasi oleh para analis, yang berpotensi menghambat pemotongan suku bunga Fed, yang sudah terhambat oleh serangkaian data ekonomi yang tangguh. Trump telah mulai membuat penunjukan, mengisi peran kesehatan dan pertahanan minggu lalu, tetapi posisi kunci untuk pasar keuangan – Menteri Keuangan dan perwakilan perdagangan – belum diumumkan.
Indek Nikkei 225 Jepang naik 0,2% pada pukul 08:29 WIB, sementara Kospi Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong naik 0,8%. Indek berjangka S&P 500 AS mengarah sedikit lebih rendah. Indek MSCI global menghentikan penurunan empat hari berturut-turut pada hari Senin. dengan Nasdaq yang sarat teknologi berakhir lebih tinggi berkat lonjakan saham Tesla lainnya.
Dengan kurangnya data dan jeda dalam berita yang menggerakkan pasar, penggerak marjinal harga aset saat ini adalah bagaimana pemerintahan Trump yang akan datang akan memengaruhi kondisi ekonomi, perdagangan internasional, dan geopolitik global. Secara bersamaan, pasar mencoba memperkirakan bagaimana kebijakan tersebut akan memengaruhi pengaturan suku bunga, terutama Fed, dengan pasar menarik kembali kedalaman pemotongan suku bunga yang sebelumnya didiskon ke dalam kurva.
Imbal hasil Obligasi AS memperpanjang penurunan semalam, dengan imbal hasil tenor dua tahun turun ke 4,278% dan imbal hasil tenor 10 tahun turun tipis ke 4,412%. Hal ini turut memberikan tekanan pada dolar AS, yang merana dan mendekati level terendah semalam versus mata uang utama lainnya.
Indek dolar AS (DXY), yang melacak mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, datar di 106,20, mendekati palung Senin di 106,12. Nilai tukar mencapai level tertinggi dalam setahun di 107,07 pada hari Kamis. Dolar AS merosot 0,35% menjadi 154,165 yen, sementara menguat tipis menjadi $1,0591 per euro.
Bitcoin, yang melonjak ke rekor tertinggi $93.480 minggu lalu karena taruhan untuk regulasi mata uang kripto yang lebih menguntungkan di bawah Trump, melanjutkan konsolidasi selama seminggu di sekitar $90.000, terakhir diperdagangkan di sekitar $90.960.
Emas sebagai aset safe haven datar di $2.614,80 setelah melonjak hampir 2% pada hari Senin, kenaikan satu hari terbesar sejak pertengahan Agustus, di tengah melemahnya dolar dan meningkatnya kekhawatiran tentang konflik Rusia-Ukraina.
Dalam pembalikan signifikan kebijakan Washington, pemerintahan Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke Rusia, dua pejabat AS dan sumber yang mengetahui keputusan tersebut mengatakan pada hari Minggu. Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia akan menanggapi apa yang disebutnya sebagai keputusan sembrono oleh pemerintahan Biden, setelah sebelumnya memperingatkan bahwa keputusan tersebut akan meningkatkan risiko konfrontasi dengan aliansi NATO yang dipimpin AS.
Ketegangan yang meningkat terus mendorong kedua harga patokan minyak mentah naik pada hari Selasa, menyusul kenaikan sekitar $2 per barel masing-masing pada sesi sebelumnya. Minyak mentah Brent berjangka naik 7 sen menjadi $73,37 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada $69,26 per barel, naik 8 sen. Minyak mentah juga didorong oleh penutupan ladang minyak besar Johan Sverdrup di Norwegia karena pemadaman listrik.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.