Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
Wall Street terhuyung-huyung ke penutupan yang beragam pada perdagangan di hari Jumat (26/01/2024) setelah investor mencerna sejumlah data ekonomi AS yang menggambarkan perekonomian mereka masih kokoh dan kuat. Pasar juga mencoba menyesuaikannya dengan prospek pendapatan emiten yang beragam dan rencana kebijakan moneter Federal Reserve ke depan. Indek S&P 500 turun 0,07% mengakhiri sesi di 4.890,97 poin. Nasdaq turun 0,36% menjadi 15.455,36 poin, sedangkan Dow Jones naik 0,16% menjadi 38.109,43 poin.
Indeks-indeks saham utama kesulitan menemukan arah pada perdagangan akhir pekan ini, yang menandai berakhirnya kenaikan enam hari berturut-turut S&P 500 dan rekor penutupan tertinggi lima kali berturut-turut.Saham di sektor teknologi, dan lebih khusus lagi terkait dengan industri chip termasuk di antara pecundang besar setelah paparan Intel prospek pendapatan triwulanan saat ini yang suram. Namun demikian, ketiga indeks utama masih mencatat kenaikan minggu ketiga berturut-turut.
Data ekonomi menunjukkan inflasi yang mendasarinya menurun dan belanja konsumen terus meningkat secara mengejutkan. Ditambah dengan laporan PDB yang kuat pada hari Kamis, nampaknya perekonomian AS tidak berada dalam bahaya resesi, yang mungkin memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk bernapas dengan membiarkan bank sentral mempertahankan tingkat kebijakan restriktifnya hingga inflasi mendekati target. sasaran 2%.
Bank Sentral AS sendiri akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pertama mereka tahun ini pada hari Selasa, setelah itu mereka diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga target dana Fed. Pasar akan menantikan sesi tanya jawab Powell paska pertemuan tersebut guna untuk mencari petunjuk mengenai waktu dan tingkat penurunan suku bunga Fed di tahun ini.
Sementara itu, musim pendapatan mulai meningkat, dan sejumlah perusahaan besar dijadwalkan untuk melakukan paparan, termasuk Alphabet, Microsoft, Apple dan Amazon.com, atau yang dikenal sebagai “Magnificent 7.”
Dalam data minggu ini, sejumlah data penting akan ditunggu, seperti pasar tenaga kerja memimpin berita utama, dengan JOLTS, ADP, Challenger Gray dan laporan ketenagakerjaan bulan Januari dari Departemen Tenaga Kerja.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.