Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Harga emas ditutup lebih rendah pada perdagangan di hari Kamis (04/04/2024) untuk pertama kalinya dalam delapan sesi menyusul rekor pergerakan yang mendorong harga di atas $2.300 untuk pertama kalinya karena investor mempertimbangkan komentar sehari sebelumnya dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell sambil menunggu penurunan suku bunga dari bank sentral. Harga emas untuk pengiriman Juni ditutup turun $6,50 menjadi menetap di $2,308.50 per ons.
Penurunan ini menyusul pidato Powell pada hari Rabu, yang mengatakan bank sentral perlu yakin bahwa inflasi sedang mencapai target 2% karena data terus menunjukkan perekonomian AS masih dalam kondisi panas.
“Kami tidak memperkirakan akan tepat untuk menurunkan suku bunga kebijakan kami sampai kami memiliki keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi akan bergerak turun secara berkelanjutan menuju angka 2 persen. Mengingat kekuatan perekonomian dan kemajuan inflasi sejauh ini, kami punya waktu untuk membiarkan hal tersebut terjadi. data memandu keputusan kita mengenai kebijakan,” kata Powell.
The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini dengan total 75 basis poin, namun pernyataan yang bertentangan dari para pejabatnya telah mengaburkan prospek tersebut.
Jerome Powell berulang kali menyampaikan pernyataannya dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi dan bahwa indikator-indikator yang ada saat ini akan membuat The Fed tetap berhati-hati namun tetap terbuka terhadap penurunan suku bunga pada tahun 2024. Meski demikian, eksekutif Fed seperti Raphael Bostic justru mengambil sikap yang jauh lebih hawkish dengan menawarkan pandangannya bahwa mungkin hanya ada satu pemotongan sebesar 25 basis poin tahun ini dan tidak akan terjadi hingga kuartal keempat.
Pada perdagangan di pasar uang, Dolar AS melemah sejak awal, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,19 poin menjadi 104,06. Imbal hasil Treasury lebih tinggi. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,702%, naik 2,1 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 0,3 basis poin menjadi 4,358%.
Pelaku pasar nampaknya mewaspadai kemungkinan lonjakan Dolar AS menyusul potensi laporan Nonfarm Payroll yang diyakini akan naik. Penguatan Dolar AS inilah yang menjadi momentum pasar melakukan aksi ambil untung setelah harga emas mencapai posisi tertinggi sepanjang masanya.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.