Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Dolar AS mencapai level tertinggi dalam lima bulan terhadap Euro pada perdagangan di hari Selasa (16/04/2024) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS mungkin perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama karena inflasi tetap stabil. Greenback juga mencapai level tertinggi terhadap yen Jepang sejak tahun 1990, dan para pedagang waspada terhadap kemungkinan intervensi oleh otoritas Jepang.
Penguatan Greenback didukung oleh data pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan, termasuk data penjualan ritel untuk bulan Maret yang dirilis pada hari Senin. Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dipandang memperkecil kemungkinan Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunganya dalam beberapa bulan mendatang. Melihat kondisi ekonomi AS yang berkembang dan solid saat ini, akan sulit menemukan bukti perlambatan dapat terjadi di kwartal empat.
Powell pada hari Selasa mengatakan “kurangnya kemajuan lebih lanjut” tahun ini dalam menuju target inflasi 2%. “Data baru-baru ini jelas tidak memberi kita kepercayaan diri yang lebih besar dan malah menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk mencapai kepercayaan tersebut,” kata Powell di Washington. Ini mungkin merupakan penampilan publik terakhirnya sebelum pertemuan FOMC pada tanggal 30 April – 1 Mei.
Para pedagang memundurkan ekspektasi mengenai kapan bank sentral AS kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunganya setelah tekanan harga konsumen untuk bulan Maret pada hari Rabu berada di atas ekspektasi para ekonom. Mereka meyakini bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan kurang dari dua kali pemotongan sebesar 25 basis poin tahun ini, setelah sebelumnya memperkirakan tiga kali pemotongan. Pemangkasan pertama diperkirakan akan dilakukan pada bulan September, setelah sebelumnya diperkirakan akan dilakukan pada bulan Juni.
Meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran juga menambah dorongan safe-haven terhadap mata uang AS. Banyak masalah di luar pasar uang yang sekarang pada akhir pekan ini terjadi eskalasi yang besar. Hal ini menjadikan dolar sebagai tempat berlindung yang aman, berbeda dari mata uang lainnya.
Kabinet perang Israel dijadwalkan bertemu untuk ketiga kalinya dalam tiga hari pada hari Selasa untuk memutuskan tanggapan terhadap serangan langsung Iran yang pertama kali, di tengah tekanan internasional untuk menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah. Namun pertemuan itu ditunda hingga Rabu, kata sumber pemerintah Israel. Sumber itu tidak menjelaskan lebih lanjut.
Indek dolar AS (DXY) terakhir naik 0,04% di 106,24, setelah sebelumnya mencapai 106,51, tertinggi sejak 1 November. Mata uang euro dalam perdagangan EUR/USD naik 0,08% menjadi $1,0631 setelah turun ke level $1,06013 setelah komentar Powell, yang merupakan yang terlemah sejak 2 November. Dolar Australia dalam perdagangan AUD/USD turun ke level $0,63895, terlemah sejak 14 November.
Dolar AS juga menguat 0,23% menjadi 154,62 yen Jepang dalam perdagangan USD/JPY dan sebelumnya mencapai level tertinggi dalam 34 tahun di 154,79. Pasar fokus pada apakah otoritas moneter Jepang akan mengambil tindakan untuk menopang mata uangnya ketika mata uang tersebut memburuk dengan cepat. Para pejabat telah meningkatkan peringatan tentang kemungkinan intervensi, meskipun para analis juga mencatat bahwa akan sulit dan mahal untuk melawan tren bullish dolar yang kuat.
Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pada hari Selasa bahwa ia mengamati dengan cermat pergerakan mata uang dan akan mengambil “respon menyeluruh sesuai kebutuhan.” Intervensi saat ini hanya bisa berhasil untuk memperlambat atau mengatur laju depresiasi, namun tidak bisa mengubah tren. Hal ini sebenarnya sangat memakan biaya.
Tantangan besar bagi sejumlah mata uang Asia adalah selama imbal hasil obligasi AS terus naik lebih tinggi, tidak akan mendapatkan banyak kesuksesan karena masih berjuang melawan selisih imbal hasil yang lebih luas. Dolar AS sempat mengalami penurunan tajam terhadap mata uang Jepang pada hari Selasa, turun dari sekitar 154,76 menjadi 153,90 dalam beberapa menit, yang menimbulkan beberapa kegelisahan seputar intervensi.
Para pejabat Jepang kemungkinan besar tidak berada di balik tindakan tersebut, menambahkan bahwa insiden tersebut mencerminkan kegelisahan pasar terhadap tindakan mereka. Hal ini kemungkinan mencerminkan pasar menjadi lebih sensitif terhadap penurunan tiba-tiba USD/JPY, karena pasangan ini telah mendekati level 155. Langkah itu sendiri dapat memperlambat laju kenaikan USD/JPY, karena pasar menjadi lebih sadar dan sensitif terhadap potensi intervensi valuta asing.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.