Bursa Saham Asia Naik, Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga Fed Berkurang

ESANDAR – Bursa saham-saham Asia dan bursa berjangka AS naik pada hari Kamis (02/05/2024) setelah Federal Reserve meremehkan risiko kenaikan suku bunga, sementara yen terguncang setelah adanya dugaan intervensi dari Jepang. Tak lama setelah Ketua Fed Jerome Powell selesai mengatakan kepada wartawan bahwa Fed mungkin harus menaikkan suku bunga, yen melonjak terhadap dolar.

Ini adalah lompatan mendadak kedua dalam mata uang Jepang yang melemah pada minggu ini dan pasar mencurigai pihak berwenang mengambil tindakan sebagai pembeli yen. Yen diperdagangkan sekuat 153 terhadap dolar (USD/JPY) sebelum meluncur kembali ke sekitar 156 di Asia.

Kontrak berjangka Eropa beragam, dimana indek EUROSTOXX 50 berjangka turun 0,2% sementara FTSE berjangka naik 0,4%. Indek S&P 500 berjangka naik 0,5%, menunjukkan pasar tunai memulihkan penurunan di Wall Street. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,7%, dipimpin oleh lonjakan 2% di Hong Kong. Indek Nikkei 225 Tokyo sedikit berubah.

Harga minyak mengalami penurunan besar di tengah kekhawatiran permintaan dan lonjakan stok AS yang mengejutkan. Minyak mentah berjangka Brent naik 54 sen per barel menjadi $83,98, setelah menyentuh level terendah tujuh minggu di $83,29 pada hari Kamis. Minyak mentah AS berada di $79,52 per barel

The Fed telah mempertahankan suku bunganya dan Powell mengatakan kepada wartawan bahwa inflasi terlalu tinggi dan kemajuan dalam menurunkannya masih belum pasti. Namun dia tidak menerima spekulasi yang berkembang bahwa The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga.

Ada jalan untuk tidak melakukan pemotongan dan ada jalan untuk melakukan pemotongan. Ini benar-benar akan tergantung pada data, yang ditafsirkan oleh para pedagang sebagai hal yang tidak memungkinkan adanya kenaikan suku bunga. Prinsip utamanya adalah The Fed masih berpikir kemungkinan besar langkah selanjutnya adalah pemotongan suku bunga, dibandingkan kenaikan suku bunga, dan peluangnya sangat terbuka.

Pasar Obligasi AS menguat, mendorong imbal hasil lebih rendah, karena The Fed juga mengatakan akan memperlambat limpasan neracanya. Namun di Asia, beberapa langkah tersebut tidak berjalan mulus. Imbal hasil Obligasi AS tenor 10 tahun naik 2,3 basis poin menjadi 4,614% di Tokyo, setelah turun 9,3 basis poin di New York pada hari Kamis. Imbal hasil dua tahun juga turun lebih dari 10bps di New York semalam, naik 1bp menjadi 4,9497%.

Setelah memperkirakan sebanyak enam kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 pada awal tahun ini, pasar kini hanya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga, yaitu pada bulan Desember.

Dalam perdagangan valuta asing semua perhatian tertuju pada yen, yang setelah lonjakan pada akhir perdagangan di New York menghabiskan sebagian besar sesi Asia kehilangan sebagian besar keuntungannya. Yen telah berada dalam tren penurunan selama bertahun-tahun karena suku bunga global meningkat tajam sementara suku bunga Jepang tetap sangat rendah.

Dolar terakhir naik sekitar 0,8% menjadi 155,80 yen, euro dalam perdagangan EUR/JPY naik 0,9% pada 167,00 yen dan Aussie diperdagangkan mendekati 102 yen (AUD/JPY). Data pasar uang Tokyo menunjukkan pemerintah Jepang mungkin telah menghabiskan hampir $35 miliar untuk membeli yen pada hari Senin, tidak lama setelah yen menyentuh 160 per dolar, posisi terendah yang terakhir kali dicapai lebih dari tiga dekade lalu.

Ada tekanan terus-menerus pada yen untuk melemah dalam jangka menengah dan panjang. Bahkan jika ada intervensi valuta asing, hal ini tidak akan mengubah tren depresiasi yen. Perkembangan kebijakan moneter The Fed tetap menjadi hal yang paling penting dalam jangka menengah dan panjang.

Dari sisi pendapatan, pembuat chip Qualcomm mengalahkan ekspektasi pasar untuk penjualan dan keuntungan, membuat sahamnya naik 4% dalam perdagangan setelah jam kerja.

Fokus pada hari Kamis ini adalah pada pergerakan saham Apple. Laporan keuangan yang akan mereka sampaikan, membuat pelaku pasar telah bersiap menghadapi penurunan besar dalam penjualan dan menunggu untuk mendengar rencana perusahaan untuk menerapkan AI pada iPhone.

Di luar minyak, perdagangan komoditas lainnya juga melemah karena hari libur di Cina, dimana pasar tutup selama sisa minggu ini. Harga emas naik semalam dan terakhir bertahan di $2,314.44 di perdagangan Asia.

Published at


About author

EsaFX

Writer at EsaFX

Related Articles

  • Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024).  Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.

  • Pertumbuhan Sektor Jasa AS Melambat

    ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]

  • Inflasi AS Melemah, Harga Emas Naik Tipis

    ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

  • 3 Alasan Harga Emas Turun Hari Ini

    ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]

  • 7 Saham Raksasa Pimpin Kenaikan Bursa Saham AS

    ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.

esafx logo

    Legalitas

  • Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:

    No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014

  • Bursa Berjangka JFX:

    SPAB-070/BBJ/05/04

  • Kliring Berjangka Indonesia:

    26/AK-KBI/PB/111/2015

  • Sistem Perdagangan Alternatif:

    1164/BAPPEBTI/SP/5/2007

  • Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:

    No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014

ios platformandroid platform

PT Esandar Arthamas Berjangka

Copyright © EsaFX

Registration

8120106860676

AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.

Contact

Disclaimers

On Website Information

The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.

On non-serviceable regions

PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.

High Risk Investment Warning

Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.

Live Chat