Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Harga emas di bursa berjangka naik tajam pada perdagangan di hari Jumat (10/05/2024) dan menetap di level tertingginya dalam tiga minggu. Dukungan kenaikan karena data ekonomi AS yang suram mendukung kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
Harga emas untuk pengiriman Juni naik $34,70, atau 1,5%, menjadi $2,375 per ons di Comex. Harga berdasarkan kontrak paling aktif naik 2,9% untuk minggu ini dan menandai penutupan terbaiknya sejak 19 April, menurut Dow Jones Market Data.
Risk Off mengemuka, sehingga emas mendapatkan dorongan kenaikan setelah data AS yang lemah, sehingga mendukung argumen untuk menurunkan suku bunga AS tahun ini.
Pada hari Jumat, indek sentimen konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan menunjukkan penurunan menjadi 67,4 pada pembacaan awal bulan Mei, turun dari 77,2 pada bulan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan angka 76.
Departemen Tenaga Kerja AS sebelumnya melaporkan pada hari Kamis bahwa klaim tunjangan pengangguran awal naik sebesar 22.000 menjadi 231.0000 dalam pekan yang berakhir 4 Mei – tertinggi sejak Agustus lalu.
Harga emas telah jatuh sejak mencapai rekor tertinggi $2,413.80 pada 19 April, namun emas masih diperdagangkan 14,6% lebih tinggi dari tahun ke tahun. Harga diperdagangkan hanya di bawah 2% dari harga tertinggi sepanjang masa, sehingga “rekor baru mungkin akan segera terjadi dengan kekuatan fundamental yang tepat.
Hal ini mengarahkan perhatian pasar pada laporan indeks harga konsumen yang akan dirilis pada minggu depan. Rilisan ini dapat mempengaruhi ekspektasi seputar apa yang akan dilakukan The Fed pada paruh kedua tahun 2024. Setiap bukti penurunan harga dapat merangsang ekspektasi seputar penurunan suku bunga AS tahun ini. Perkembangan seperti itu dapat menjadi penarik bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Para pedagang saat ini memperkirakan hampir 25% kemungkinan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Juli, dan melonjak menjadi hampir 49% pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Setiap perubahan besar terhadap ekspektasi ini kemungkinan akan mempengaruhi harga emas.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.