Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Perekonomian Jepang mengalami kontraksi pada kuartal pertama, tertekan oleh melemahnya konsumsi dan permintaan eksternal serta memberikan tantangan baru bagi para pembuat kebijakan karena bank sentral berupaya menaikkan suku bunga menjauh dari tingkat mendekati nol.
Data awal produk domestik bruto (PDB) yang dirilis dari Kantor Kabinet pada hari Kamis (16/05/2024) menunjukkan perekonomian Jepang menyusut 2,0% secara tahunan pada bulan Januari-Maret dibandingkan kuartal sebelumnya, lebih cepat dari penurunan 1,5% yang terlihat dalam jajak pendapat para ekonom Reuters. Data yang direvisi ke bawah menunjukkan PDB hampir tidak tumbuh pada kuartal keempat.
Angka tersebut berarti kontraksi triwulanan sebesar 0,5%, dibandingkan penurunan 0,4% yang diperkirakan oleh para ekonom.
Konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari separuh perekonomian Jepang, turun 0,7%, lebih besar dari perkiraan penurunan 0,2%. Penurunan ini merupakan yang keempat berturut-turut, penurunan terpanjang sejak 2009.
Perekonomian Jepang mencapai titik terendah pada kuartal pertama, namun diyakini pasti akan pulih pada kuartal ini berkat kenaikan upah meskipun ketidakpastian masih ada pada konsumsi jasa. Para pengambil kebijakan mengandalkan kenaikan upah dan pemotongan pajak penghasilan mulai bulan Juni untuk membantu memacu konsumsi yang lesu.
Belanja modal, yang merupakan pendorong utama permintaan swasta, turun 0,8% pada kuartal pertama, dibandingkan perkiraan penurunan sebesar 0,7%, meskipun pendapatan perusahaan cukup besar. Sementara permintaan eksternal, atau ekspor dikurangi impor, turun 0,3 poin persentase dari perkiraan PDB kuartal pertama.
Hambatan terhadap pertumbuhan akibat gempa bumi di kawasan Noto tahun ini dan penghentian operasional Toyota – Daihatsu juga diperkirakan akan meredup. Namun, penurunan tajam yen ke tingkat yang belum pernah terjadi sejak tahun 1990 telah memicu kekhawatiran mengenai biaya hidup yang lebih tinggi, sehingga menekan konsumsi.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga pada bulan Maret untuk pertama kalinya sejak tahun 2007, sebuah perubahan penting untuk menghindari suku bunga negatif, namun bank sentral tersebut diperkirakan akan memperlambat pelonggaran kondisi moneter mengingat perekonomian yang rapuh.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.