Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Harga emas berusaha stabil dalam mengawali perdagangan pada Jumat (07/06/2024) setelah mengalami aksi jual yang trebesar dalam 3,5 tahun terakhir ini. Aksi jual tervata yang terbesar sejak November 2020 yang nampaknya berusaha merusak tren bullish jangka menengah harga emas.
Sentimen utama jatuhnya harga adalah pernyataan Bank Sentral Cina bahwa mereka akan menghentikan pembelian emas sebagai cadangan devisa untuk sementara. Sebelumnya mereka melakukan pembelian emas selama 18 bulan beruntun, menghentikan pembelian setelah bulan Mei.
Disisi lain, data pekerjaan AS yang kuat menghilangkan harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, hal ini memberikan dorongan bagi penguatan Dolar AS dan menjadi pukulan tersendiri bagi harga emas.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga tidak berubah pada $2,296.17 per ounce, pada 10:35 WIB. Harga emas berjangka AS sendiri turun 0,5% menjadi $2,313,30.
Tren bullish harga emas dalam jangka menengah yang terlihat sejak sekitar seminggu lalu kini berpeluang rusak dari sudut pandang teknis.
Pelaku pasar perlu mempertimbangkan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September yang kini turun tingkat keyakinannya menjadi sekitar 50% dari sekitar 70% sebelum data pekerjaan dirilis. Diyakini terjadi peningkatan median “dots plot” Federal Reserve menjadi dua pemotongan pada tahun 2024 (dari tiga); tetapi inflasi akan tetap moderat, dan pemotongan pada bulan September masih menjadi pertimbangan utama.
The Fed juga diperkirakan tidak akan melakukan perubahan apa pun pada pertemuan kebijakannya, namun fokusnya akan tertuju pada komentar Ketua Fed Jerome Powell dan perubahan proyeksi ekonomi dari para pengambil kebijakan. Data inflasi AS juga akan dirilis pada hari Rabu miggu depan.
Kecuali jika penetapan harga dot plot mulai menjadi kurang dovish, itu berarti The Fed sama sekali tidak memperkirakan adanya pemotongan pada tahun ini, Anda bisa secara drastis melihat aksi jual besar-besaran pada emas karena hal ini dapat mendorong obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun. menghasilkan hasil yang lebih tinggi.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.