Dolar AS Melemah Karena Komentar Jerome Powell

ESANDAR – Dolar AS tergelincir pada perdagangan di hari Selasa (02/07/2024) dalam perdagangan yang tipis dan berombak setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan komentarnya yang agak dovish. Ia mengisyaratkan bahwa bank sentral AS kemungkinan besar akan memulai siklus pelonggaran pada akhir tahun ini.

Pernyataan Powell ini disampaikan dalam konferensi kebijakan moneter di Portugal. Ia mengatakan perekonomian AS telah mencapai kemajuan signifikan dalam hal inflasi seiring kembalinya negara tersebut ke jalur disinflasi. Pasar melihat pernyataan tersebut bernada dovish.

Bagaimanapun juga, komentar pejabat tinggi The Fed melebihi data ekonomi yang dirilis. Dalam pemberitaan terkini, menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan di AS meningkat pada bulan Mei setelah mencatat penurunan yang sangat besar dalam dua bulan sebelumnya. Lowongan pekerjaan, yang mengukur permintaan tenaga kerja, naik 221.000 menjadi 8,140 juta pada hari terakhir bulan Mei, menurut laporan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja atau JOLTS.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 7,910 juta lowongan pekerjaan di bulan Mei. Data untuk bulan April direvisi lebih rendah untuk menunjukkan 7,919 juta posisi yang tidak terisi dibandingkan dengan yang dilaporkan sebelumnya 8,059 juta.

Meskipun pernyataan Powell ini sejatinya bukan sesuatu yang baru bagi pasar, namun demikian tetap saja dianggap lembek. Hal ini membuat Dolar AS terbebani, ditengah fakta bahwa laporan JOLTS tidak sekuat yang terlihat di permukaan. Angka bulan April direvisi turun sehingga pasar mencoba mengabaikan laporan JOLTS. Itu sebabnya dolar tidak setinggi sebelumnya data ini dirilis.

Menyusul laporan JOLTS dan komentar Powell, Fed Fund Rates Futures melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 69% pada bulan September, naik dari sekitar 63% pada hari Senin, menurut perhitungan LSEG. Pasar juga memperkirakan satu atau dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Indek dolar AS (DXY), yang mengukur unit AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,1% pada 105,71.

Disisi lain, penguatan Dolar AS baru-baru ini juga didorong  oleh kenaikan yield obligasi AS secara konsisten. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik hampir 14 basis poin (bps) menjadi 4,479% semalam, dan para analis mengaitkan kenaikan tersebut dengan ekspektasi bahwa Donald Trump akan memenangkan kursi kepresidenan AS, yang pada gilirannya menyebabkan tarif lebih tinggi dan pinjaman pemerintah. Sayangnya, pada perdagangan di hari Selasa, imbal hasil obligasi 10-tahun turun 4,3 bps menjadi 4,435%.

Terhadap yen, greenback datar di 161,48 dalam perdagangan USD/JPY. Mata uang ini mencapai 161.745 pada hari Selasa, yang merupakan level tertinggi dalam hampir 38 tahun, terutama didorong oleh kesenjangan besar dalam suku bunga antara AS dan Jepang.

Menteri Keuangan Jepang mengatakan pada hari Selasa bahwa pihak berwenang mewaspadai pergerakan tajam pasar mata uang, namun tidak memberikan peringatan intervensi yang jelas. Pasar saat ini tidak mempercayai pernyataan Bank of Japan dan pejabat moneternya yang mengatakan bahwa mereka memantau yen dengan cermat.

Terhadap euro (EUR/JPY), yen menyentuh level terendah seumur hidup di 173,67 pada hari Senin dan hanya sedikit di bawah level tersebut pada hari Selasa, sementara terhadap dolar Australia (AUD/JPY) yen mendekati level terendah dalam 33 tahun karena carry trade tetap menarik.

Euro datar terhadap dolar pada $1,0741 dalam perdagangan EUR/USD, menunjukkan sedikit reaksi terhadap komentar pada hari Selasa dari Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, yang berada di forum kebijakan moneter yang sama dengan Powell. Dia mengatakan zona euro “sangat maju” dalam jalur disinflasi namun masih ada “tanda tanya” mengenai prospek pertumbuhan ekonomi.

Inflasi zona Euro mereda pada bulan lalu namun komponen jasa yang penting masih tetap tinggi, sehingga memicu kekhawatiran bahwa tekanan harga dalam negeri akan tetap pada tingkat yang tinggi.

Pasar sekarang menantikan putaran kedua pemilu Perancis pada akhir pekan.

Pada perdagangan mata uang lainnya, poundsterling naik 0,3% terhadap dolar menjadi $1,2683 dalam perdagangan GBP/USD, namun tidak jauh dari level terendah dalam dua bulan yang dicapai minggu lalu.

Sementara Dolar Australia (Aussie) dalam perdagangan AUD/USD, naik 0,1% pada US$0,6668, dengan para pedagang mempertimbangkan risalah bank sentral, yang menunjukkan banyak diskusi mengenai apakah kebijakan cukup ketat untuk memastikan inflasi akan melambat sesuai keinginan.

Published at


About author

EsaFX

Writer at EsaFX

Related Articles

  • Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024).  Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.

  • Pertumbuhan Sektor Jasa AS Melambat

    ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]

  • Inflasi AS Melemah, Harga Emas Naik Tipis

    ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

  • 3 Alasan Harga Emas Turun Hari Ini

    ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]

  • 7 Saham Raksasa Pimpin Kenaikan Bursa Saham AS

    ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.

esafx logo

    Legalitas

  • Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:

    No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014

  • Bursa Berjangka JFX:

    SPAB-070/BBJ/05/04

  • Kliring Berjangka Indonesia:

    26/AK-KBI/PB/111/2015

  • Sistem Perdagangan Alternatif:

    1164/BAPPEBTI/SP/5/2007

  • Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:

    No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014

ios platformandroid platform

PT Esandar Arthamas Berjangka

Copyright © EsaFX

Registration

8120106860676

AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.

Contact

Disclaimers

On Website Information

The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.

On non-serviceable regions

PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.

High Risk Investment Warning

Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.

Live Chat