Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Harga emas diperdagangkan lebih tinggi pada hari Rabu (10/07/2024) karena dolar AS melemah setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam kesaksian di hari kedua di kongres tidak memberikan rincian soal kapan Bank Sentral akan mulai memangkas suku bunganya. Harga emas untuk kontrak pengiriman Agustus naik $11,10 menjadi $2,379.00 per troy ons.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan kesaksian setengah tahunannya di depan Kongres. Pada hari kedua ini ia tampil di hadapan anggota parlemen DPR. Pernyataannya diawasi dengan ketat oleh pelaku pasar untuk mencari indikasi kapan bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga. Sayangnya, ia hanya memberikan sedikit rincian mengenai rencana The Fed, dengan mengatakan bahwa The Fed sedang menunggu data lebih lanjut yang menunjukkan inflasi bergerak menuju target bank sebesar 2%.
Ketua Federal Reserve menekankan perlunya lebih banyak bukti perlambatan inflasi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut. Bagi pasar, ini bisa menjadi sentimen jangka panjang terhadap pergerakan harga emas yang tetap positif. Ketidakpastian yang sedang berlangsung mengenai perekonomian AS dan kekhawatiran mengenai tidak berkelanjutannya defisit AS, menjadi pengungkait kenaikan harga emas lebih lanjut.
Disisi lain, adanya dua AS laporan data inflasi dalam minggu dapat mungkin memberikan indikasi yang lebih kuat mengenai arah kebijakan The Fed ke depannya. Indeks Harga Konsumen bulan Juni yang akan dirilis pada hari Kamis diperkirakan menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3,1%, menurut Marketwatch, turun dari 3,3% di bulan Mei.
Data ini akan diikuti dengan rilisan Indeks Harga Produsen bulan Juni pada hari Jumat, dengan perkiraan konsensus memperkirakan kenaikan sebesar 0,1% dari bulan Mei, naik dari penurunan sebesar 0,2% pada bulan tersebut.
Dolar melemah lebih awal, dimana indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,06 poin menjadi 105,07. Imbal hasil Treasury beragam, dengan AS obligasi dua tahun terakhir terlihat membayar 4,639%, naik 0,2 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 0,9 basis poin menjadi 4,292%.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.