Sentimen Konsumen AS Turun, Frustrasi Karena Inflasi

ESANDAR – Tingkat keyakinan konsumen dalam hal ini warga Amerika Serikat terhadap perekonomian mereka telah turun ke titik terendah dalam delapan bulan pada bulan Juli ini.  Jatuhnya keyakinan ini akibat rasa frustrasi mereka terhadap tingginya harga, meskipun mereka sendiri mengakui bahwa inflasi akan melambat pada tahun depan.

Dalam kajian yang dilakukan oleh Universitas Michigan baru-baru ini, disebutkan bahwa indeks sentimen konsumen pada bulan Juli turun menjadi 66,0 pada bulan Juli dari 68,2 pada bulan Juni. Pada laporan yang disampaikan pada hari Jumat (12/07/2024) ditambahkan bahwa ini merupakan penurunan keempat berturut-turut dan merupakan angka terlemah sejak November.

Laporan ini juga berada jauh di bawah angka prapandemi sebesar 101 pada bulan Februari 2020.

“Hampir separuh konsumen masih keberatan dengan dampak harga tinggi, meski mereka memperkirakan inflasi akan terus melambat di tahun-tahun mendatang,” kata direktur indeks Joanne Hsu.

Warga Amerika Serikat sendiri memperkirakan inflasi akan turun menjadi 2,9% pada tahun depan. Tingkat inflasi saat ini adalah 3%, berdasarkan indeks harga konsumen. Angka ini merosot ke 64,1 di bulan Juli dari 65,9 di bulan sebelumnya. Itu merupakan level terendah dalam 19 bulan. Ditengah ekspektasi untuk enam bulan ke depan turun menjadi 67,2 dari 69,6 dan menyentuh level terendah dalam delapan bulan.

Survei tersebut tidak menunjukkan banyak dampak dari debat pertama antara Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump.

Secara umum dapat dikatakan bahwa inflasi AS telah kembali melambat, begitu pula perekonomian. Namun jika inflasi terus melambat, Federal Reserve siap menurunkan suku bunga. Biaya pinjaman yang lebih rendah antara lain akan meningkatkan perekonomian dan membuat pembelian mobil dan rumah menjadi lebih murah. Disisi lain, kenaikan harga yang lebih lambat tidak akan mampu meredakan frustrasi masyarakat Amerika terhadap lonjakan inflasi dari tahun 2021 hingga 2023.

Sentimen yang lebih lemah tersebut telah menjadi tren yang harus diperhatikan karena perasaan konsumen terhadap perekonomian semakin suram dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi meskipun terdapat penurunan angka inflasi dan menurunnya ekspektasi kenaikan harga pada tahun depan – menunjukkan bahwa anggaran yang terbatas dan kekhawatiran terhadap lemahnya pasar tenaga kerja berdampak pada perilaku belanja.

Paska penerbitan laporan ini, indek Dow Jones dan S&P 500 SPX menguat pada perdagangan di akhir pekan tersebut.

Published at


About author

EsaFX

Writer at EsaFX

Related Articles

  • Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024).  Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.

  • Pertumbuhan Sektor Jasa AS Melambat

    ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]

  • Inflasi AS Melemah, Harga Emas Naik Tipis

    ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

  • 3 Alasan Harga Emas Turun Hari Ini

    ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]

  • 7 Saham Raksasa Pimpin Kenaikan Bursa Saham AS

    ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.

esafx logo

    Legalitas

  • Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:

    No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014

  • Bursa Berjangka JFX:

    SPAB-070/BBJ/05/04

  • Kliring Berjangka Indonesia:

    26/AK-KBI/PB/111/2015

  • Sistem Perdagangan Alternatif:

    1164/BAPPEBTI/SP/5/2007

  • Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:

    No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014

ios platformandroid platform

PT Esandar Arthamas Berjangka

Copyright © EsaFX

Registration

8120106860676

AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.

Contact

Disclaimers

On Website Information

The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.

On non-serviceable regions

PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.

High Risk Investment Warning

Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.

Live Chat