Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Dolar AS bertahan pada level tertinggi dalam tujuh minggu terhadap mata uang utama pada awal perdagangan di hari Selasa (08/10/2024). Pelaku pasar mempertimbangkan prospek suku bunga AS setelah laporan pekerjaan yang kuat minggu lalu memupuskan taruhan untuk pemotongan suku bunga besar-besaran, sementara meningkatnya ketegangan di Timur Tengah merusak sentimen risiko.
Para pedagang telah secara drastis mengubah ekspektasi pelonggaran moneter mereka dari Federal Reserve tahun ini. Pasar tidak lagi sepenuhnya memperkirakan pemotongan suku bunga pada bulan November dan menganggap peluang 86% untuk pengurangan 25 basis poin (bps), menurut alat CME FedWatch. Hanya 50 bps pelonggaran yang diperkirakan pada bulan Desember, turun dari lebih dari 70 bps hanya seminggu sebelumnya.
Hal itu membuat dolar tetap unggul dan melonjak ke level tertinggi dalam beberapa minggu terhadap euro, sterling, dan yen. Indek dolar AS (DXY), mencapai 102,41, tepat di bawah level tertinggi tujuh minggu di 102,69 yang dicapai pada hari Jumat.
Jalur pemangkasan yang lebih dangkal dari Fed, ditambah dengan data yang kuat dan prospek skenario ‘tidak ada pendaratan’ telah membantu mendukung dola. Meskipun Dolar AS memiliki ruang untuk menguat dari sini, mengingat penetapan harga ulang yang agresif pasca-FOMC, katalis lain mungkin diperlukan.
Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis Alberto Musalem mengatakan pada hari Senin bahwa ia mendukung lebih banyak pemangkasan suku bunga karena ekonomi bergerak maju di jalur yang sehat, sambil mencatat bahwa sudah sepantasnya bagi bank sentral untuk bersikap hati-hati dan tidak berlebihan dalam pelonggaran moneter.”Pengurangan bertahap lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan kemungkinan akan tepat dari waktu ke waktu,” kata pejabat tersebut.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun tetap di atas 4% pada jam-jam Asia, setelah menyentuh level tersebut pada hari Senin untuk pertama kalinya dalam dua bulan karena para pedagang mengurangi taruhan pada pemotongan suku bunga yang sangat besar.
Fokus investor minggu ini adalah pada laporan inflasi yang akan dirilis pada hari Kamis serta risalah rapat Federal Reserve bulan September yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu. Pasar Tiongkok juga akan dibuka setelah liburan selama seminggu.
Euro dalam perdagangan EUR/USD mencapai $1,098175 pada perdagangan awal, tidak jauh dari level terendah tujuh minggu sebesar $1,09515 yang dicapai minggu lalu. Poundsterling dalam perdagangan GBP/USD berada pada $1,3095, mendekati level terendah lebih dari tiga minggu sebesar $1,30595 yang dicapai pada hari Senin.
Yen dalam perdagangan USD/JPY sedikit menguat pada 147,795 per dolar pada perdagangan awal setelah juga merosot ke level terendah tujuh minggu di 149,10 pada hari Senin karena para pedagang mempertimbangkan jalur suku bunga yang kemungkinan akan diambil Bank Jepang dalam waktu dekat.
Perdana Menteri Jepang yang baru Shigeru Ishiba mengejutkan pasar minggu lalu ketika ia mengatakan ekonomi belum siap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang tampak seperti perubahan haluan dari dukungannya sebelumnya terhadap BOJ yang mengakhiri stimulus moneter ekstrem selama beberapa dekade. Komentar tersebut mendorong yen melemah dan menimbulkan keraguan tentang seberapa agresif BOJ dalam menaikkan suku bunga.
Dolar Australia dalam perdagangan AUD/USD sedikit menguat pada $0,6768. Sementara Dolar Selandia Baru (NZD/USD) naik 0,3% pada $0,6144 menjelang keputusan kebijakan moneter pada hari Rabu. Mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters minggu lalu mengatakan Bank Sentral Selandia Baru akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
Indek saham global turun sedikit pada perdagangan di hari Rabu (28/02/2024) sementara imbal hasil Obligasi AS turun tipis dan dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang karena investor khawatir sehari sebelum data inflasi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan Federal Reserve.
ESANDAR – Dolar AS merosot di awal sesi perdagangan Asia pada hari Senin (04/11/2024) karena investor bersiap menghadapi potensi perubahan arah ekonomi global minggu ini karena Amerika Serikat memilih pemimpin baru, dan karena kemungkinan akan memangkas suku bunga lagi dengan implikasi besar pada imbal hasil obligasi.
Dolar stabil pada awal perdagangan di hari Senin (08/01/2024) menjelang laporan inflasi utama AS pada minggu ini untuk kejelasan lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter Federal Reserve, setelah pasar memulai tahun ini dengan ragu-ragu karena taruhan penurunan suku bunga berkurang. Sementara Yen justru masih harus berjuang di dekat level 145 per dolar karena tertekan oleh […]
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.