Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Mengawali perdagangan di akhir pekan, harga emas bergerak naik di tengah melemahnya dolar AS dan imbal hasil Treasury yang lebih rendah. Dua hal ini biasanya meningkatkan daya tarik logam mulia berdenominasi Dolar AS yang tidak berbunga. Saat ini harga emas di pasar spot diperdagangkan pada kisaran harga $2633 per troi ons, atau naik 0.2% dari penutupan sebelumnya.
Harga emas naik dalam perdagangan di hari Kamis setelah empat sesi sebelumnya mengalami penurunan. Dolar AS melemah setelah Amerika Serikat melaporkan angka inflasi yang menurun bulan lalu, meskipun tidak sebesar yang diharapkan. Dalam perdagangan berjangka, harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember terakhir terlihat naik $17,20 menjadi $2.643,20 per ons.
Dalam laporan terkini disebutkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS bahwa Indek Harga Konsumen (IHK) naik sebesar 2,4% bulan lalu, turun dari 2,5% pada bulan Agustus, tetapi di atas estimasi konsensus untuk pembacaan 2,3%, menurut Marketwatch. IHK inti, yang tidak termasuk makanan dan energi yang mudah berubah, naik 3,3% per tahun, naik dari 3,2% pada bulan Agustus dan ekspektasi untuk kenaikan 3,2%.
Kenaikan yang lebih tinggi dari yang diharapkan lebih jauh mengesampingkan kemungkinan pemangkasan suku bunga AS sebesar 50 basis poin saat komite kebijakan Federal Reserve bertemu bulan depan, tetapi mungkin tidak meyakinkan bank sentral untuk menunda penurunan suku bunga.
Dengan laporan CPI hari ini, sebagai sesuatu yang bukan yang diinginkan oleh Fed setelah langkah beraninya pada bulan September dan secara virtual mengesampingkan kemungkinan pemangkasan besar lainnya pada bulan November. Meskipun ada keyakinan terjadinya pemangkasan seperempat poin lagi. Namun banyak hal masih akan bergantung pada sejumlah data ekonomi kembali. Pasar mempertimbangkan kemungkinan angka lapangan kerja yang kuat kedua berturut-turut pada bulan Oktober.
Paska penyampaian data IHK ini, nilai tukar dolar jatuh dimana indek dolar ICE turun 0,15 poin menjadi 102,78. Sementara Imbal hasil obligasi AS berakhir beragam, dimana obligasi AS tenor dua tahun terlihat membayar 3,98%, turun 5,0 basis poin, sementara hasil obligasi 10 tahun naik 1,4 poin menjadi 4,083%
Kedepannya, diyakini bahwa harga emas masih akan tetap tinggi selama beberapa tahun mendatang dibandingkan dengan level sebelum Covid-19. Meski ada beberapa risiko penurunan, terutama jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS mendatang, yang akan mendukung dolar dan menekan harga emas.
Melihat pergerakan harga emas di pasar spot sepanjang tahun 2024, rata-rata harganya adalah naik dari $2.250 per ons menjadi $2.375. Hasil ini menguatkan harapan bahwa dalam beberapa bulan kedepan, harga emas akan diperdagangkan dalam kisaran $2.500-$2.800 per ons dalam beberapa bulan mendatang. Tren emas masih netral hingga bullish pada akhir 2024 hingga awal 2025, karena harga mendapat dukungan dari pemotongan suku bunga Federal Reserve AS dan ketegangan geopolitik tingkat tinggi.
Sementara itu, dilaporkan bahwa permintaan ritel emas Cina kemungkinan akan membaik, tulis analis CCB International Helen Lau. Permintaan ini termasuk emas sebagai perhiasan, batangan, dan koin, yang mengalami penurunan 44% pada kuartal ke-2. Jatuhnya pembelian didorong oleh lonjakan harga emas yang tiba-tiba, sentimen pasar yang lemah, dan pasar properti yang merosot, catat Lau.
Namun demikian, penjualan emas eceran di Cina naik 26% per bulan pada Agustus. “Kami memperkirakan sentimen pasar yang kembali bergairah dan meningkatnya konsumsi akan mendorong penjualan emas eceran di CIna,” imbuh Lau. Pemulihan permintaan Cina sangat penting bagi permintaan emas global, karena mewakili 13% dari permintaan global pada kuartal kedua, pungkas Lau.
Published at
Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
ESANDAR – Pertumbuhan industri jasa AS semakin melambat pada bulan Maret, sementara harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk modal turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang menjadi pertanda baik bagi prospek inflasi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada hari Rabu (03/04/2024) bahwa PMI non-manufaktur turun menjadi 51,4 bulan lalu dari 52,6 pada […]
ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
ESANDAR – Harga emas melemah pada perdagangan di hari Rabu (12/06/2024), terbebani oleh penguatan dolar, karena investor menunggu data utama inflasi AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,2% menjadi $2,311.80 per ounce, pada 01.28 GMT. Sementara dalam perdagangan di bursa […]
ESANDAR – Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Selasa (23/04/2024) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas dan karena investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.
Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI:
No 86/BAPPEBTI/SP - PN/12/2014
Bursa Berjangka JFX:
SPAB-070/BBJ/05/04
Kliring Berjangka Indonesia:
26/AK-KBI/PB/111/2015
Sistem Perdagangan Alternatif:
1164/BAPPEBTI/SP/5/2007
Pialang Berjangka Penerimaan Nasabah Elektronik On-Line BAPPEBTI:
No 30/BAPPEBTI/KEP-PBK/10/2014
Copyright © EsaFX
8120106860676
AGUNG PODOMORO LAND (APL) TOWER LT.36 UNIT T 7, JL. LETJEN S. PARMAN KAV.28, Desa/Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kota Adm. Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 11470, Indonesia.
The information on this website is provided for informational purposes only and is not intended to be a substitute for professional financial or investment advice. We make no representations or warranties, either express or implied, as to the accuracy, reliability, completeness, suitability or availability of the information contained on this website or any linked sites. Any reliance you place on such information is strictly at your own risk. PT EAB is not liable for any loss or damage arising from your use of or reliance on any information on this website or linked sites.
PT EAB website information is not intended to target residents of British Columbia, Quebec and Saskatchewan, the Democratic People's Republic of Korea (North Korea), Iran, the United States of America, and Hong Kong; and not to send or use the information to persons in countries or jurisdictions where publication or use of this information violates local laws and regulations. PT EAB cooperates with Alternative Trading System Participating Brokers from Indonesia under the jurisdiction of BAPPEPTI.
Futures Trading and Alternative Trading Systems are complex financial products, and their use with leveraged trading attributes is likely to lead to rapid loss of capital, and you may be required to increase margin. Please understand the principles of the Futures Trading and Alternative Trading System and consider whether you can withstand this risk before entering the market. Past prices and performance of all derivative financial instruments do not guarantee or represent future trends. Such financial products are not suitable for all investors. Be sure to fully understand all potential risks before entering the market and seek independent advice when necessary.